Sabtu, 24 Oktober 2009

topix hancur , KASKUS BERJAYA


KASKUS


kaskus sebuah forum indonesia yang maju dan jaya

Senin, 28 September 2009

aku malu jadi tetangga malaysia!!


supir saya saja bilang melayu malaysia tu bodoh ,malas , jadi yang kerja orang india , indo, china


malah 10 besar orang terkaya malaysia adalah orang nonpribumi malaysia


masa ada artis numpang tenar di indo


1. Miller

tampang paspasan nyari hidup di indo


2.Siti Nurhaliza

menggali uang di lautan manusia indo


3.Ashraf Sinclair

mencari perawan indo


sedangkan artis indo berjaya di malingsia


1. Konser Peterpan diliat ratusan ribu pengemarnya baik di tv atau di panggung


2. Slank Sudah dianggap perdana menteri sebagai artis top dunia


dan banyak lainnya


Sabtu, 22 Agustus 2009

lagi lagi







Masyarakat, seniman Bali dan sesepuh penari Bali memprotes klaim Malaysia atas tari pendet. Mereka meminta Malaysia untuk segera mencabut tari pendet dari iklan pariwisata megri jiran tersebut.Protes ini mereka tuangkan dalam sebuah pegelaran tari pendet di Art Center, Jl Nusa Indah, Denpasar, Bali, Sabtu (22/8/2009). Tampak hadir dalam pagelaran itu, I Wayan Dibia, dan Luh Arini penggubah tari pendet versi tontonan. Hadir pula Anggota DPD RI asal Bali Ida Ayu Agung Mas."Kita prihatin asal diklaimnya tari pendet yang berasal dari Bali oleh Malaysia. Kami anggota DPD, masyarakat, seniman dan sesepuh penari Bali meminta agar Malaysia mencabut tari pendet dalam iklan-iklan mereka," ujar Ida Ayu Agung Mas di sela-sela aksi.Menurut Ida Ayu, dalam waktu dekat pihaknya melayangkan protes pada Malaysia melalui DPD RI dan pemerintah RI."Masyarakat Bali siap membantu pemerintah untuk mendata ulang berbagai kesenian yang ada di Indonesia," ungkapnya.Dalam pagelaran tersebut, Luh Arini tampil membawakan tarian pendet bersama dengan dua penari cilik. Puluhan pengunjung art center, tampak antusias menyaksikan pagelaran ini.(rdf/djo)
-->
sumber detikNews.com

Jumat, 14 Agustus 2009

noordin m top

Noordin Mohammed Top

Sketsa wajah Noordin M.Top
Noordin Mohammed Top (lahir di
Kluang, Johor, Malaysia, 11 Agustus 1968; umur 41 tahun) adalah seorang warga negara Malaysia yang diduga bertanggung jawab atas serentetan serangan teror di Indonesia. Sahabatnya Dr. Azahari telah tewas dalam suatu penyerangan oleh pasukan Densus 88, tim khusus antiteror Polri, di Kota Batu tanggal 9 November 2005. Noordin sempat diduga sebagai salah satu korban tewas dalam penyergapan besar-besaran di Temanggung, Jawa Tengah, oleh Densus 88 pada 8 Agustus 2009. Namun, pada 12 Agustus 2009, Polri menyatakan, bahwa Noordin belum tewas. Jasad yang ditemukan dalam penyergapan Temanggung adalah jasad Ibrohim

Selasa, 04 Agustus 2009

MBAH SURIP MENINGGAL !!

Pelantun 'Tak Gendong' Mbah Surip meninggal dunia di Rumah Sakit Pusdikkes Ditkesad, pagi tadi pukul 09.00 WIB, Selasa (4/8/2009).Hal tersebut dibenarkan petugas Unit Gawat Darurat Pusdikkes saat dikonfirmasi okezone. "Iya dia datang ke sini, langsung meninggal. Tidak sempat dirawat," petugas wanita yang tidak mau disebutkan namanya ini.Dia mengungkapkan, pemilik nama Urip Ariyanto ini datang ke rumah sakit ini sekira pukul 08.30 WIB. Dan langsung dilarikan ke UGD. Kemudian sekira pukul 10.30 WIB, dinyatakan meninggal dunia.Namun, petugas UGD tersebut tidak mau menyebutkan apa penyebab meninggalnya Mbah Surip. "Silakan tanya ke keluarga saja," pungkasnya.


sumber ; okezone.com

KARENA SERANGAN JANTUNG

Misteri meninggalnya Mbah Surip perlahan-lahan terkuak juga. Dokter Pusdikkes Ditkesat mengatakan, penyanyi fenomenal itu diduga meninggal karena serangan jantung."Kemungkinan besar serangan jantung,"kata Dr Satyaningtyas saat ditemui wartawan di rumah sakit tersebut, Selasa (4/8/2009).Dia mengungkapkan, saat tiba di rumah sakit wajahnya sudah membiru, pupil matanya membesar, mulutnya keluar air liur, dan sedikit berbusa. "Kami tidak melakukan autopsi, karena harus ada permintaan dari keluarga," terangnya.Saat menerima Mbah Surip di UGD, dokter langsung melakukan RJP (resusitasi jantung paru) dan bantuan pernafasan. "Tapi tidak ada respons. Ada kemungkinan dehidrasi," ujarnya.Sebelumnya, Mbah Surip juga mengalami diare dan kecapean akibat aktivitasnya yang terlalu padat. Setelah satu jam, barulah jenazah Mbah Surip dibawa ke rumah pelawak Srimulat, Mamiek Prakoso untuk disemayamkan.


sumber : okezone.com

Senin, 03 Agustus 2009

KAMI TAK MAU DI PANGGIL INDON


malingsia sebuah panggilan yang tepat untuk malaysia

karena mereka memanggil kami indon . sebuah sebutan yang tak enak didengar

gambar disamping merupakan menara yang terdapat di malingsia . ini kan yang buat orang indonesia , tapi kok mereka yg bangga??

Sudah berapa kali kita Bangsa Indonesia diHina oleh Malaysia. Mengapa kita Bangsa yang besar yang pernah dijuluki macan asia tidak mampu berbuat apa-apa disaat Bangsa kita sedang diInjak-Injak seprti ini. Pernahkah anda berfikir, bahwasanya Bangsa kita tidak pantas diperlakukan seperi ini?!Hal-Hal keji yang telah dilakukan Malaysia terhadap kita bukan hanya satu hal saja melainkan dibanyak hal lainya.1. Masalah Pelecehan TKI di Malaysia.2. Masalah Pengambilan Pulau Milik BANGSA INDONESIA.3. Penculikan sekaligus pelecehan terhadap Warga Negara Indonesia yang dilakukan oleh putramahkota Raja Klanten di Malaysia.
Apakah ke-tiga hal keji tersebut belum mampu membuat kita tergugah untuk menghentikan upaya penjajahan secara pelan-pelan oleh Negeri Jiran itu?! Atau kita hanya menunggu apa yang akan dilakukan oleh Malaysia?!
Saya membuat blog ini tidak untuk memprovokasi pihak manapun ataupun menjelekan pihak manapun, Saya Membuat blog ini beralaskan keprihatinan saya sebagai Warga Negara Indonesia yang memang seharusnya mampu melakukan sesuatu dikala Bangsanya sedang di Hina.Mari kita serukan ANTI MALAYSIA untuk mengankat harkat dan derajat BANGSA INDONESIA.

Sabtu, 01 Agustus 2009

hahahaha maling



MALAYSIA RUMAH SETAN





























benar benar malingsialan!

Di tengah wacana kalo musik Indonesia bakal dibatasi di Malaysia ada aja kejadian kayak gini.Info ini dari forum tetangga, yang nulis kebetulan Igor Saykoji sendiriso gw kutip ajahwaduh?bingung juga ya...lagu SAYKOJI yg judulnya TAHUKAH KAUini link youtube nyahttp://www.youtube.com/watch?v=AIm-DaUZVbMlirik lagu gue yg ini dipakai plek plek, cuma diubah kata seperti "indonesia kita kaya" jadi "malaysia kita kaya"nama rappernya JOE FARIZALlinknya myspacenya dia:www.myspace.com/joefarizalgue sih nggak marah, tapi orang ini friend gue di myspace.lama gk ada kabar, tiba2 ada temen gue bilang kalo lirik gue dipake ama diatapi musik beda.pas gue buka lagi pagenya dia, ternyata dia udah NGEBLOCK gue jadi friend.kayaknya supaya pas dia upload lagu nggak ketahuan ama gue..ck ck ck.. kalau dia bilang2 sih gue justru seneng. kan berarti kualitas lirik gue diakui.balesan gue di youtube dan facebookgak pake marah2 maki2.. kita orang indonesia smart2 men..http://www.youtube.com/watch?v=pAynLGgogu0BIAR GUE JELASIN BUAT HATER SAYKOJI:1. Perkara lagu ini bukan soal lirik gue dipakai gak ijin, tapi kenapa perlu di belakang gue. Gue sempat kenal sama orang ini dan ngobrol2 lewat myspace. 2. Gue pernah jadi rapper pemula. gue pernah buat lagu terinspirasi rap luar dan jadi mirip. GUE AKUI. tapi gue gak pernah ngopi lirik 100% hahahahaha3. Gue memang pake moment ini untuk naikin ekspos terhadap SAYKOJI, acara SOULNATION FESTIVAL (yg bertema hiphop tgl 17 n 18 okt ini), dan ekspos terhadapgeliat hiphop baik di indonesia dan malaysia. karena banyak anak hiphop yang ngeluh hiphop gak pernah dilihat orang. sekarang saatnya kita naik ke permukaan. bukan dengan lagu cela2an ala anak kecil. tapi dengan intelektual berpikiran dingin.4. Gue gak perlu duit dari Joe Farizal. Kalo mau cari duit, tinggal buat lagu lagi pusying amat.5. Kalau ketemu ama ini Joe Farizal, mau gue ajak makan. dan gue bilang terimakasih... kalau perlu gue produce sini satu lagu elo.download 3 lagu sehubungan hal ini di sini:lagu Joe Farizal - Tahukah Kaulagu Saykoji - Tahukah Kaudan lagu COPY MY STYLE by Saykoji

Jumat, 31 Juli 2009

malaysia negara bodoh

Sentimen anti-Malaysia di Indonesia merupakan rasa ketidaksenangan kolektif pada masyarakat Indonesia atas beberapa hal yang berkaitan dengan Malaysia. Pendorongnya dapat berupa perselisihan politik, sosial, ataupun budaya. Sentimen ini pertama kali muncul pada awal pembentukan Malaysia tahun 1957, yang dikobarkan oleh Sukarno, presiden Indonesia waktu itu, yang menganggap Malaysia sebagai alat-imperialisme Britania dan klaim Indonesia atas wilayah Sarawak dan Sabah. Setelah sempat mereda pada masa Orde Baru, sentimen ini kembali muncul pada awal abad ke-21, yang lebih didasari pada perselisihan warisan budaya dan kepemilikan wilayah. Yang menarik adalah, sentimen anti-Malaysia tidak mengarah pada sentimen anti-Melayu sebagaimana yang terjadi di Singapura dan Thailand

Konfrontasi Indonesia-Malaysia 1957-1968
Lihat artikel utama: Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Konfrontasi Indonesia-Malaysia lebih bersifat politik dan dipicu oleh prasangka dari pihak Indonesia yang menganggap Federasi Malaysia dibentuk sebagai alat-imperialisme Britania (atau Barat) untuk menangkal politik Indonesia masa itu yang kekiri-kirian. Semenjak kejatuhan rezim Sukarno, presiden pengganti Indonesia, Suharto, segera menghapus politik ini dan menjalin hubungan baik dengan Malaysia dan Singapura. Walaupun demikian, peristiwa ini meninggalkan jargon yang tidak pernah hilang dalam ingatan kolektif bangsa Indonesia: "Ganyang Malaysia".

Sentimen anti-Malaysia abad ke-21
Sentimen anti-Malaysia di Indonesia kembali muncul di awal abad ke-21, terutama sebagai akibat banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang umumnya bekerja sebagai buruh rendahan di Malaysia.[1]

Latar belakang
Semenjak gelombang besar pekerja Indonesia yang datang ke Malaysia pada tahun 1980-an, yang pada tahun 2007 telah mencapai 90% dari seluruh pekerja asing di negara tersebut, [2] atau mencapai 1,5 juta orang,[3] timbul pandangan di kalangan generasi baru Malaysia yang merendahkan orang Indonesia.[4] Salah satu penyebabnya adalah berbagai pemberitaan di pers Malaysia yang secara terbuka menyebutkan orang Indonesia atau "Indon" sebagai pelaku berbagai tindakan kriminal. Akibatnya, tumbuh konotasi negatif atas penggunaan kata tersebut, yang dianggap sebagai penghinaan.[4] Di Malaysia kemudian tumbuh anggapan bahwa orang Indonesia adalah sumber keonaran dan perilaku "kurang beradab", yang kemudian terekspresi dalam perlakuan orang Malaysia terhadap orang Indonesia.
Keadaan tidak membaik dengan keluarnya keputusan Mahkamah Internasional yang memberikan kedaulatan atas Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan pada tanggal 17 Desember 2002 telah menimbulkan kekecewaan di pihak Indonesia, [5] bahkan hingga tingkat DPR. Rasa ketidaksukaan ini kemudian meningkat pesat setelah terjadi rentetan peristiwa yang dipandang Indonesia sebagai tindakan arogan sepihak oleh Malaysia, seperti kasus perselisihan di blok Ambalat yang memaksa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta TNI untuk "menjaga kedaulatan wilayah Indonesia" (2005),[5] penggunaan lagu "Rasa Sayange" pada kampanye promosi pariwisata Malaysia, pemukulan atlet karate Indonesia oleh petugas keamanan Malaysia (Agustus 2007),[3] dan klaim reog Ponorogo (disebut sebagai "barongan") sebagai kesenian asli Malaysia (2008).
Serentetan aksi terorisme berupa rangkaian pemboman sejumlah bangunan di Jakarta dan Bali, serta berbagai rencana pemboman di beberapa tempat lainnnya yang dapat digagalkan, sejak tahun 2000 hingga 2005 serta tahun 2009, juga menjadi alasan bagi beberapa kelompok{[siapa?] untuk mengangkat isu teori konspirasi dari Malaysia.[rujukan?] Isu ini diangkat karena dalang pengeboman tersebut dilakukan oleh dua warga negara Malaysia, Azahari dan Noordin M. Top, yang adalah warga negara Malaysia. Teori yang dikembangkan adalah bahwa keduanya adalah agen yang ditanam di Indonesia untuk membuat kekacauan.[rujukan?] Walaupun tidak banyak[siapa?] yang mempercayai "teori" ini, stigma telah ditimbulkan oleh anggapan demikian.
Pada kasus Ambalat, situasi yang relatif serius terjadi karena pada tanggal 7 Maret 2005 ditindaklanjuti oleh TNI dengan pengiriman delapan kapal tempur yang didukung oleh empat pesawat tempur jet F-16 oleh Armada Wilayah Timur di Balikpapan. Pada kejadian yang lain, usaha-usaha klarifikasi dilakukan melalui komunikasi politik di antara pejabat kedua negara. Pada kasus "Rasa Sayange", protes muncul dari kalangan masyarakat Maluku (sebagai kelompok etnis yang mengklaimnya) dan anggota parlemen (DPR).

Ekspresi ketidaksukaan di Indonesia
Ekspresi ketidaksukaan dinyatakan dalam berbagai cara. Demonstrasi sempat terjadi di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, khususnya setelah kasus Ambalat terjadi. Akibat protes dari Indonesia mengenai lagu Rasa Sayange ditanggapi secara dingin, muncul berbagai tulisan kasar di berbagai forum internet. Beberapa blog juga menuliskan kekecewaannya. Bahkan, iklan suatu obat tradisional menyinggung masalah ini. Malaysia dicitrakan sebagai "pencuri" kebudayaan Indonesia. Dari sini kemudian muncul jargon sarkastik "Malingsia" untuk menegaskan bahwa orang Malaysia hanya bisa mencuri (maling) karya seni orang lain (Indonesia). Istilah "Malon" (dengan konotasi negatif) juga diinvensi sebagai counterpart atas istilah 'Indon' yang dipakai di Malaysia. Kenyataan bahwa banyak terjadi kesamaan warisan budaya (seperti keris, berbagai jenis makanan, dan beberapa lagu daerah) dianggap sebagai "pencurian" yang dilakukan pihak Malaysia. Hal ini diperparah dengan konsep Ketuanan Melayu yang diterapkan di Malaysia, yang memberi batasan "Melayu" adalah semua suku bangsa dengan ciri fisik dan agama yang sama dengan orang Melayu asli Malaysia, termasuk juga apabila sebenarnya seseorang berasal dari suku bangsa Jawa, Madura, Aceh, atau Minangkabau.
Dalam dunia maya, berbagai forum dan blog menyinggung perlakuan Malaysia terhadap orang Indonesia. Beberapa hacker bahkan melakukan defacing terhadap beberapa halaman muka sejumlah laman lembaga-lembaga Malaysia.
Dari berbagai rentetan kasus yang melibatkan kedua negara, kasus Ambalat dapat dikatakan merupakan puncaknya. Dari berbagai aksi demo massa di Indonesia, aksi massa tak lagi mengangkat kasus Ambalat semata, namun telah bergeser menjadi sentimen anti-Malaysia. Berbagai kelompok pemuda di berbagai daerah di Indonesia bahkan mengaku siap menjadi relawan apabila terjadi perang antara Indonesia dan Malaysia, beberapa di antaranya malah melakukan aksi jempol darah sebagai simbol kesetiaan mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Insiden Penyerempetan Kapal RI dan Malaysia 2005
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Pada Jumat (8 April 2005) pagi, Kapal Republik Indonesia Tedong Naga (Indonesia) menyerempet Kapal Diraja Rencong (Malaysia) sebanyak tiga kali di perairan Karang Unarang, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Aksi tersebut terpaksa dilakukan karena KD Rencong berkali-kali melakukan manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar Karang Unarang.
Daftar isi[sembunyikan]
1 Pra-insiden
2 Detail insiden
3 Pasca-insiden
4 Tanggapan dari pihak Indonesia
5 Tanggapan dari pihak Malaysia
6 Artikel di KOMPAS
7 Tindakan lanjut
//

[sunting] Pra-insiden
Insiden penyerempetan kedua kapal ini merupakan bagian dari pertikaian perbatasan di kawasan Ambalat yang kaya minyak dan gas. Petronas, perusahaan minyak Malaysia, secara sepihak memberikan konsensi kepada perusahaan minyak Shell di Blok Ambalat (Malaysia mengenalnya sebagai Blok XYZ).
Malaysia mengklaim wilayah Ambalat adalah miliknya, menurut peta yang diterbitkan pemerintah Malaysia tahun 1979. Peta tersebut memicu protes dari berbagai negara tetangganya, termasuk Indonesia.
Indonesia memprotes klaim sepihak itu dan memperketat keamanan di perairan Ambalat dengan menempatkan sejumlah kapal perang. Kemudian Indonesia juga merencanakan pembangunan mercusuar di Karang Unarang supaya lebih memperkuat kedaulatannya di sekitar perbatasan itu. Beberapa kali kapal perang Indonesia berhadapan dengan kapal perang Malaysia di perairan Karang Unarang. Puncak ketegangan adalah insiden penyerempetan ini.

[sunting] Detail insiden
Sebelumnya, KRI Tedong Naga sudah berkali-kali memperingatkan KD Rencong agar segera meninggalkan wilayah perairan Karang Unarang. Namun, peringatan tersebut tidak dihiraukan kerana KD Rencong menganggap pembinaan di mercusuar adalah merusak kedaulatan Malaysia. Bahkan, KD Rencong melakukan manuver-manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar. Misalnya, kapal tersebut melaju cepat sehingga menimbulkan gelombang tinggi di sekitar lokasi pembangunan mercusuar. Akhirnya, KRI Tedong Naga mendekati KD Rencong untuk mengusir keluar dari wilayah perairan yang dipertikaikan.
Dalam upaya tersebut terjadi tiga kali serempetan yang menyebabkan lambung sebelah kanan kapal Malaysia yang umurnya sudah tua dan berkarat di beberapa bagian itu rusak. Sedangkan KRI Tedong Naga hanya tergores catnya di bagian lambung sebelah kiri. KD Rencong kemudian bergerak menuju pangkalannya di Tawau, Malaysia.

[sunting] Pasca-insiden
Sehari setelah insiden, tak terlihat lagi kapal perang Malaysia yang memasuki kawasan perairan yang dipersengketakan itu.
Sedangkan pada hari Minggu, dua hari setelah insiden, hanya terlihat sebuah kapal patroli polisi Malaysia yang berlayar normal sekitar 3 mil dari perairan Karang Unarang. KRI Tedong Naga yang pada pagi hari kembali mulai melakukan patroli bersama KRI Hiu tidak mengalami gangguan dari kapal-kapal Malaysia.

[sunting] Tanggapan dari pihak Indonesia
Menurut Kepala Staf Gugus Tempur Laut Armatim Kolonel Laut Marsetio, tindakan Komandan KRI Tedong Naga memutuskan untuk menghalau KD Rencong adalah benar, karena kapal itu sudah memasuki 9,5 mil laut dari Pulau Batik, yang termasuk wilayah yang dipertikaikan.
Pihak Indonesia mengklaim bahwa tindakan itu dibenarkan juga berdasarkan UNCLS (United Nations Convention on the Law of the Sea) tahun 1982 yang menyatakan bahwa suatu negara berwenang untuk mengusir suatu kekuatan asing apabila ia mulai mengganggu kedaulatan suatu negara.
Pada 12 April, pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar Negeri telah mengirimkan nota protes resmi kepada Malaysia atas peristiwa penyerempetan kedua kapal.

[sunting] Tanggapan dari pihak Malaysia
Sedangkan Angkatan Laut Malaysia membantah bahwa salah satu kapal perangnya bertabrakan dengan kapal perang Indonesia di perairan sekitar Karang Unarang. Menurut Kepala AL Malaysia, kedua kapal itu hanya bersentuhan satu sama lain serta tidak ada seorang pun yang terluka dan tidak ada kerusakan pada kapal tersebut.
Pada 13 April, Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi menyatakan pemerintahnya tidak akan menarik mundur kapal perangnya dari perairan Ambalat. Menurut Badawi, Malaysia mempunyai alasan yang kuat untuk mempertahankan kedaulatan di Ambalat yang dianggapnya sebagai wilayah Malaysia.
Malaysia tidak pernah mengakui klaim Indonesia terhadap kawasan tersebut, dengan itu Malaysia menganggap bahwa UNCLS tidak boleh diterapkan dalam kejadian ini.

[sunting] Artikel di KOMPAS
Berkaitan dengan itu pula surat kabar KOMPAS mengeluarkan berita bahwa Menteri Pertahanan Malaysia telah memohon maaf berkaitan perkara tersebut. Berita tersebut segera disanggah oleh Menteri Pertahanan Malaysia yang menyatakan bahwa kawasan tersebut adalah dalam kawasan yang dituntut oleh Malaysia, dengan itu Malaysia tidak mempunyai sebab untuk memohon maaf kerana berada dalam perairan sendiri. Sejajar dengan itu, Malaysia menimbang untuk mengambil tindakan undang-undang terhadap surat kabar KOMPAS yang dianggap menyiarkan informasi yang tidak benar dengan sengaja. [1]


sumber ; wikipedia